Pulau Izu
Letaknya di wilayah negara Jepang. Pulau ini mempunyai atmosfer yang dipenuhi gas sulfur dengan konsentrasi tertinggi di seluruh dunia. Di tengah malam, sirene akan berbunyi karena konsentrat gas sulfurnya parah bahkan jika dihirup bisa mematikan.
Orang-orang di pulau ini menghabiskan hidupnya dengan cara tersebut. Yah, paling tidak mereka dibayar. Sama siapa? Ya sama peneliti. Mereka dibayar murah karena peneliti-peneliti ingin tahu bagiamana jika orang-orang itu hidup dengan memakai masker gas dan menghirup udara penuh sulfur. Oh iya, di pulau ini juga ada lempengan tektonik yang bisa menghasilkan gempa superdahsyat.
Pulau Fiji
Fiji mempunyai sejarah, kisah terkenal semacam kanibalisme, pembunuhan, penyiksaan, mati akibat mabuk laut yang semuanya berhubungan dengan anak-anak. Tahun 1840, ada misionaris yang menulis tentang pulau itu, katanya disana tinggal para kanibal sadis yang menangkap orang dewasa dan terlebih anak kecil dari laut dan pantai.
Anak kecil digantung dan jadi hiasan bendera, sampai akhirnya mati akibat mabok laut. Anak lainnya dibawa hidup-hidup, buat jadi contoh bagi anak-anak penduduk setempat tentang seni perang. Anak-anak tangkapan ini ditembaki panah, dipukuli dengan tongkat sampai mati.
Pulau Poveglia
Pulau ini ada di daerah perairan Venice, Italia. Awalnya disebabkan orang-orang Romawi jaman dulu, dengan ‘baik hati’ mencari tempat untuk mengarantina orang-orang yang terkena virus mematikan di jaman itu. Kemudian Pulau Poveglia ini terpilih mendapat ‘kehormatan’ tersebut, dimana ribuan orang sakit itu akhirnya mati bersama.
Beberapa abad kemudian, virus Bubonic menyerang Eropa dan pulau ini kembali ke masa ‘kejayaan’ nya sebagai tempat piknik terakhir buat orang-orang sekarat. Saat virusnya semakin parah, akhirnya semua yang kelihatan sakit langsung dikirim ke Pulau Poveglia. Kebijakan untuk ‘membiarkan mati sendiri’ juga diganti jadi ‘lempar semua orang sakit itu ke lubang (yang di dalamnya banyak mayat) dan dibakar’. Total jumlah kematian di pulau inipun jadi sekitar 160.000 nyawa.
Seolah belum cukup seram, tahun 1922 di pulau berbau mayat penyakitan ini dibangun RSJ (Rumah Orang Gila-red). Gosipnya dokter-dokter jiwa disana itu suka menyiksa pasiennya dengan menaruh mereka di atas tower, trus cuek saja waktu pasiennya teriak-teriak melihat hantu disana. Kabar selanjutnya, dokter-dokter disana akhirnya juga mati semua dilempar dari tower oleh hantu penyakitan (atau sama hantu sakit jiwa yg disiksa?).
Selang beberapa tahun, ada segerombol orang dikirim buat tinggal disana. Tapi besoknya pada balik lagi karena menurut mereka ada banyak suara orang jerit-jerit disertai penampakan. Jadi, sampai sekarang tak ada yang menempati Pulau Poveglia.
Pulau Ular
Ini adalah pulau yang dipenuhi oleh ular. Pernah ada nelayan yang ke sasar kesana, pulang-pulang perahunya darah semua. Ular yang memenuhi pulau ini jenisnya Golden Lancehead. Racunnya termasuk salah satu yang terganas, bisa membuat daging menjadi busuk sampai ke tulang.
Pulau Sampah Pasifik
Pernah nonton film yang bumi membuang sampah ke angkasa? Mirip sama pulau ini, tapi dengan lebih banyak sampah dan tanpa roket. Jadi, tiap kali Amerika atau Cina membuang sampah ke laut, benda-benda itu semua ngumpul ke tempat yang sama, namanya North Pacific Gyre. Makin lama, sampahnya makin menumpuk dan sekarang sudah jadi pulau sebesar Texas. Plastik tidak terurai, tapi bisa hancur sampai kecil-kecil, bahkan sampai sebesar plankton.
Tidak mungkin ada plastik sebanyak itu? peneliti pernah mengambil air laut dari daerah pulau sampah ini, dan hasilnya jumlah kandungan plastik 6 kali lebih banyak daripada jumlah plankton. Jangan coba-coba berdiri di atas pulau sampah ini, karena akan langsung kejeblos ke laut, dan tempat kamu jatuh tadi sudah tertutup oleh sampah lagi.
Pulau Ramree
Tahun 1945, jaman Perang Dunia II, 900 tentara jepang dikirim kesana, 500 hilang tanpa kabar. Pulau ini dihuni oleh nyamuk malaria, kalajengking yang mematikan, dan banyak buaya laut. Tentara yang selamat itu mayoritas luka parah. Kejadian ini saking serunya, sampai masuk Guinness Book of World Records’ “Greatest disaster suffered from animals."